Selamat datang di Islam And Muslim Blog, tempat kita untuk saling berbagi dan belajar bersama serta mengenal lebih dalam tentang Islam

Sabtu, 25 Desember 2010

Bantahan untuk al Qardhawi yang membolehkan ucapan selamat hari raya kepada orang kafir

Oleh Syeikh Abdullah bin Umar al Adni
بسم الله الرحمن الرحيم
مقدمة
الحمد لله الذي جعل في كل زمان فترة من الرسل بقايا من أهل العلم يدعون من ضلَّ إلى الهدى ويصبرون منهم على الأذى , يحيون بكتاب الله الموتى ويبصّرون بنور الله أهل العمى فكم من قتيلٍ لإبليس قد أحيوه وكم ضالٍّ تائه قد هدوه فما أحسن أثرهم على الناس وأقبح أثر الناس عليهم كما قال تعالى {وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ * إِن تَحْرِصْ عَلَى هُدَاهُمْ فَإِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي مَن يُضِلُّ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ} (36-37) سورة النحل

Segala puji itu hanya menjadi hak Allah. Dialah zat yang memunculkan para ulama yang masih saja tersisa di setiap zaman yang kekosongan rasul. Para ulama tersebut mendakwahi orang yang tersesat kepada hidayah dan mereka bersabar atas berbagai gangguan. Mereka hidupkan dengan kitab Allah orang-orang yang hatinya sudah mati. Mereka perlihatkan cahaya Allah kepada orang yang buta mata hatinya. Betapa banyak korban Iblis yang berhasil mereka selamatkan. Berapa banyak orang yang tersesat dan bingung berhasil mereka tunjuki jalan yang benar. Betapa bagus pengaruh mereka di tengah-tengah manusia dan betapa jelek balasan manusia terhadap mereka. Sebagaimana firman Allah yang artinya, “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”. Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong” (QS al Nahl:36-37).

HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN TAHUN BARU

Sangat disesalkan, banyak kaum muslimin yang ternyata ikut-ikutan gembira dan ikut-ikutan merayakan hari raya/hari besar kaum kafir. Di antara adalah perayaan Natal dan Tahun Baru. Yang lebih parah adalah Tahun Baru, karena banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti bahwa itu termasuk perayaan/hari besar orang-orang kafir. Mereka beralasan bahwa Tahun Baru bersifat universal. Di samping tidak sedikit dari kaum muslimin yang ikut meramaikan perayaan Natal, atau sekadar membantu tetangganya yang beragama kristen untuk merayakan Natal, berupa turut membantu memasak, hadir dalam undangan Natal, turut mengucapkan selamat, dll. Ini semua termasuk turut andil dalam perayaan hari besar agama kafir.

Kamis, 23 September 2010

Memilih Sekolahan & Pendidikan Anak

Menjelang tahun ajaran baru, banyak orang tua yang sejak awal mencari-cari tahu, mana sekolah dan perguruan tinggi yang baik untuk anak-anaknya. Ada yang bertanya-tanya kepada sanak saudara, handai taulan, dan kenalan. Ada yang membuka-buka halaman iklan di majalah, koran, dan sebagainya. Ada juga yang bertanya kepada dukun, walau sudah diberitahu oleh para da’I bahwa bertanya ke dukun itu haram, bahkan shalatnya tak diterima selama 40 hari.. Iklan-iklan pun bermunculan di mana-mana. Ada yang lewat media cetak formal, media elektronik, dan ada yang lewat slebaran. Bahkan spanduk, pamflet dan brosur-brosur disodorkan kepada masyarakat secara beramai-ramai di sana-sini. Semuanya menjanjikan ini dan itu, serba bagus, serba baik, serba tidak sesat, walau mungkin sekali justru punya misi penyesatan, dan menjerumuskan ke neraka.

Pendidikan Islam Telah Diselewengkan, Memuluskan Pemurtadan

Akar masalah lancarnya pemurtadan dan kristenisasi adalah system pendidikan Islam yang telah diselewengkan. Kurikulum perguruan tinggi Islam tidak islami lagi, karena diambil dari hasil eksperimen dan rancangan orientalis Barat yang misinya adalah penjajahan, kristenisasi dan westernisasi/ pembaratan. Bahkan kurikulum IAIN, UIN, STAIN, dan STAIS kini penekanannya pada apa yang disebut sosio histories. Masih pula alokasinya diperluas muatan lokalnya sampai 43 persen. Muatan local yang arah penekanannya sosio histories itu sendiri secara alokasi waktu tentunya sudah membabat mata kuliah keislaman yang mestinya lebih didalami. Sehingga tak mengherankan kalau dosen-dosen mata kuliah aqidah (bahkan aqidah saja sudah diganti dengan pemikiran Islam berupa subnya, yaitu ilmu kalam) dan pengajar mata kuliah syari’ah tentunya banyak yang nganggur atau harus mengajar mata kuliah lain, misalnya muatan local atau malahan hermeneutika (metode tafsir Bible) yang justru merusak pemahaman Islam. Yang tadinya mendidik mahasiswa agar memahami Islam berubah mengajari mahasiswa agar bingung terhadap Islam atau menjadi orang yang kerjanya mengkritisi Islam, bukan mengamalkannya dengan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Atau sementara masih mengajar tafsir namun mengajar pula hermeneutika, sehingga diri sang dosen itu sendiri bingung (namun bisa pula mengklaim dirinya justru lebih luas wawasannya), apalagi mahasiswanya.

Dengan system pendidikan Islam seperti itu, maka para orangtua yang menguliahkan anak-anaknya dengan harapan agar menjadi ulama yang sholih sama sekali harapan itu terabaikan. Yang muncul justru sarjana-sarjana agama Islam yang pemahaman Islamnya tidak berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan manhaj (metode pemahaman) salafus shalih (generasi awal Islam: sahabat Nabi saw, tabi’in dan tabi’it tabi’in), namun pemahaman Islam yang hanya berlandaskan pemikiran-pemikiran, entah benar entah salah. Karena yang dijadikan mata kuliah dasar (semua mahasiswa harus ikut, dan yang swasta harus ujian negeri) adalah apa yang disebut Sejarah Pemikiran Islam, yaitu tentang sekte-sekte/ aliran-aliran, tasawuf, dan filsafat. Dan apa yang disebut mata kuliah Sejarah Kebudayaan/ Peradaban Islam yang lebih menitik beratkan kepada politik dan peperangan serta aneka budaya di kalangan umat Islam yang tentu saja belum tentu sesuai dengan ajaran Islam.

Rabu, 25 Agustus 2010

PUASA YANG SYARI'ATKAN

Puasa yang disyari'atkan adalah puasanya anggota badan dari dosa-dosa, dan puasanya perut dari makan dan minum. Sebagaimana makan dan minum membatalkan dan merusak puasa, demikian pula halnya dengan dosa-dosa, ia memangkas pahala puasa dan merusak buahnya, sehingga memposisikannya pada kedudukan orang yang tidak berpuasa.

Karena itu, orang yang benar-benar berpuasa adalah orang yang puasa segenap anggota badannya dari melakukan dosa-dosa, lisannya berpuasa dari dusta, kekejian dan mengada-ada, perutnya berpuasa dari makan dan minum, kemaluannya berpuasa dari bersenggama.